Utang Luar Negeri Indonesia pada Mei 2015 tercatat tumbuh 5,9 persen (yoy). Namun, pertumbuhan tersebut lebih lambat dibandingkan pertumbuhan April 2015 sebesar 7,7 persen (yoy).
Melansir data Bank Indonesia (BI), Jumat (24/7/2015), posisi utang luar negeri Indonesia pada akhir Mei 2015 tercatat sebesar USD302,3 miliar atau Rp3.926 triliun. Terdiri dari utang sektor publik sebesar USD133,5 miliar (44,2 persen) dan sektor swasta USD168,7 miliar (55,8 persen).
Perlambatan pertumbuhan utang luar negeri pada Mei 2015 dipengaruhi baik oleh utang sektor swasta maupun sektor publik. Utang sektor swasta tumbuh 10,2 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 13,2 persen (yoy).
Hal ini terutama dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan kepemilikan surat utang swasta oleh asing. Sementara itu, utang luar negeri sektor publik tumbuh 1,0 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 1,5 persen (yoy).
Berdasarkan jangka waktu asal, posisi utang luar negeri Indonesia didominasi oleh utang berjangka panjang (84,9 persen). Utang berjangka panjang pada Mei 2015 mencapai USD256,7 miliar, tumbuh 7,5 persen (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan bulan April 2015 yang sebesar 8,4 persen (yoy).
Utang berjangka panjang tersebut, terdiri dari sektor publik sebesar USD130,3 miliar (97,6 persen) dan sektor swasta sebesar USD126,4 miliar (74,9 persen). Sementara itu, utang luar negeri berjangka pendek mengalami kontraksi 2,3 persen (yoy). (oke)