Pasar anak muda sangat potensial. Hal itu tak lepas dari jumlahnya yang terus bertumbuh besar dan memiliki karakter tersendiri. Potensi ini seharusnya mampu dioptimalkan oleh para pelaku usaha.
Hal itu ditegaskan Luhur Budijarso, senior consultant Enciety Business Consult, dalam acara pelatihan digital marketing Pahlawan Ekonomi & Pejuang Muda Surabaya, di Kaza City Mall, Minggu (14/4/2019).
Luhur lalu mencontohkan beberapa Warung Upnormal dan Bakso Bujangan. Kedua brand itu merupakan contoh usaha yang sukses menyasar pasar anak muda.
“Yang dijual
sederhana, mie goreng dan bakso. Tapi mereka ini bisa mengemasnya sehingga
disukai pasar anak muda,” ujarnya.
Luhur mengurai
strategi usaha yang dilakukan kedua brand tersebut. Intinya, mampu membaca
potensi pasar. Satu tren usaha bakal membawa tren usaha berikutnya, begitu
seterusnya.
Menurut dia, pola
usaha yang dilakukan Warung Upnormal dan Bakso Bujangan adalah dengan
menggunakan empat poin penting yang telah kita sederhanakan lewat analogi
pendidikan anak sekolah. “Yakni, tujuan, kurikulum, pelajaran, dam Ujian,”
kata Luhur.
Dia lalu menjelaskan jika setiap usaha pasti
punya tujuan besar yang ingin diraih. Hal ini mencakup strategi, tata nilai, serta
visi misi.
Kata Luhur, dalam strategi ada konsep produk yang dibuat, proses produksi, penentuan harga, dan cara pemasaran. Untuk tata nilai ada aspek kesehatan, kejujuran, serta kualitas produk.
“Sedangkan visi misi,
kita bisa masukkan cita-cita besar dari bisnis kita. Contohnya brand Disney yang punya cita-cita
membuat semua orang bahagia, terhibur. Produknya bermacam-macam. Mulai film
kartun sampai taman hiburan mereka punya,” papar Arek Suroboyo ini.
Terkait kurikulum dan pelajaran, Luhur
mengatakan dapat dijelaskan lewat 9 pilar bisnis dalam model canvas. Untuk
memahaminya, kita bisa sederhanakan dalam empat poin. Yakni, konsumen, penawaran,
ketiga sumberdaya, dan untung rugi.
Poin pertama, kata Luhur, supaya bisnis kita
maju wajib diketahui siapa konsumennya. Contohnya pasar anak muda. Kedua, agar
usaha dikenal dan produk laku, saluran apa yang dapat digunakan untuk
menawarkan produk dan usaha. Contohnya, dunia digital. Ketiga, harus
mempersiapkan sumber daya yang dbutuhkan dapat mencapai tujuan dari bisnis yang
dijalankan.
“Yang terakhir, untung dan ruginya. Untuk
menyiapkan sebuah bisnis, para pelaku usaha diwajibkan detail menghitung segala
sesuatu yang berhubungan dengan hal tersebut. Contohnya, biaya produksi, biaya
pemasaran dan lain sebagainya.
Terakhir, Luhur menjelaskan apa yang dimaksud dengan ujian bagi para pelaku usaha. Ia meringkas apa yang dimaksud dengan Identifikasi Masalah dan Pemecahan yang dikenal dengan Problem Identification & Counter Action (PICA).
“Untuk memahami PICA ini ada empat poin penting. Yaitu penjualan, distribusi, produksi, dan keuangan. Intinya dari PICA ini kenali dulu masalah yang dihadapi dalam usaha, baru dicari solusinya,” ujar Luhur. (wh)